Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebut hingga akhir 2017 telah dilakukan 70 penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) antara PT PLN (Persero) dengan Independent Power Producer (IPP). Dari 70, Arcandra menyebut 3 proyek pembangkit sudah rampung dan beroperasi.
“Yang sudah operasi ada berapa dari 70 ini, ada 3,” kata Arcandra saat menyampaikan pidato dalam acara Workshop Peluang Investasi EBT di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Selain itu, 6 dari 70 proyek yang sudah ditandatangani statusnya sudah konstruksi, dan sebanyak 13 masuk tahap financial closing (penyelesaian pembiayaan), dan 42 sedang berproses. Arcandra belum mendapatkan update sisanya.
“Tadi angka sudah saya sebut. Yang sudah selesai pun 3, yang konstruksi 6. Jadi mohon kiranya dari 70 itu workable. Masih ada yang kurang, yang belum, itu sedang kita usahakan,” lanjutnya.
Arcandra mengatakan, dari 3 yang sudah beroperasi, 6 mulai konstruksi dan 13 penyelesaian pembiayaan, maka hingga saat ini artinya sudah ada 22 proyek yang memberi kejelasan, dari total 70 yang telah ditandatangani.
“Kita lihat bahwa ini adalah sebuah progres, progres harus kita appreciate. Ini 70 dibanding data tadi 2 tahun lalu, sudah banyak progres, 22 sudah bagus sekali. Untuk itu lihat datanya, kalau dari 42 belum jalan kita lihat nanti masalahnya di mana,” lanjut Arcandra
Sebelumnya, Arcandra menyampaikan sejumlah hal yang harus benar-benar dipersiapkan Indonesia untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan, mulai dari data, teknologi, hingga sumber daya manusia (SDM) yang tersedia.
“Mengenai pengembangan EBT, pertama saya akan bicara data apakah data EBT kita valid atau tidak? Potensi (data) EBT di Indonesia seberapa valid?,” katanya saat menyampaikan pidato dalam acara Workshop Peluang Investasi EBT di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
sumber : https://finance.detik.com/energi/d-3987706/baru-3-dari-70-pembangkit-energi-terbarukan-beroperasi