BENGKULU, RR – Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan bahwa penambahan sejumlah pembangkit listrik yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi akan membuat Provinsi Bengkulu kelebihan pasokan daya hingga sebesar 400 Megawatt (MW).

“Bengkulu sudah mengalami kelebihan daya. Apalagi dengan operasi sejumlah pembangkit yang sedang dalam konstruksi akan ada over supply mencapai 400 MW,” kata Rohidin di Bengkulu, Selasa (8/5).

Saat meresmikan Gardu Induk 150 KV kapasitas 2×60 MVA Pulau Baai dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Curup – Pulau Baai, Rohidin mengatakan dua pembangkit yang segera menghasilkan daya adalah PLTU batu bara Pulau Baai 2 x100 MW dan pembangkit geothermal Lebong 2 x 55 MW.

Ia menambahkan, potensi listrik yang besar tersebut harus mampu memacu pertumbuhan investasi di daerah ini, sebab ketersediaan sumber energi menjadi salah satu prasyarat investasi. Keandalan pasokan tersebut juga menjamin seluruh desa-desa di wilayah Provinsi Bengkulu sekitar 1.400 desa ditargetkan teraliri listrik pada tahun ini.

“Diharapkan saat peringatan HUT ke-50 Provinsi Bengkulu pada November nanti, seluruh desa sudah terang,” ucapnya.

Sementara Ketua Kanopi Bengkulu, Ali Akbar mengatakan kelebihan daya yang ada justru akan merongrong keuangan negara melalui PT PLN Persero. Sebab, seluruh daya listrik yang diproduksi oleh perusahaan pembangkit tersebut yakni PT Tenaga Listrik Bengkulu di PLTU batu bara Teluk Sepang, Kota Bengkulu dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di PLTP Hulu Lais di Kabupaten Lebong harus dibeli oleh PT PLN meski tak ada penggunanya.

“Ratusan mega daya ini akan menjadi beban PT PLN untuk dibeli sedangkan penggunanya belum ada. Ini yang selalu kita sampaikan bahwa kelebihan pasokan itu akan merongrong keuangan negara,” katanya.

Selain itu, dampak operasi pembangkit listrik bertenaga batu bara di beberapa wilayah Indonesia justru menimbulkan penderitaan bagi rakyat karena menjadi sumber penyakit melalui udara yang tercemar dan kehilangan mata pencaharian bagi nelayan dan petani.

Karena itu, pemerintah kata Ali harus bijak memilih sumber energi yang akan digunakan untuk menerangi masa depan generasi mendatang. [MS]

Sumber : http://reportaserakyat.com/daerah/bengkulu-akan-kelebihan-daya-listrik-400-mw/