Minggu (28/05) siang sekira pukul 12.00 WIB saya berkunjung ke Kelurahan Teluk Sepang. Saya menemui Pak Midin mantan ketua LPM disana, terkait laporan ikan – ikan yang mati di aliran air sepanjang area tumpukan cangkang sawit dan batubara. Dugaan awal, ikan-ikan itu mati karena aktivitas para pekerja cangkang yang melakukan penyiraman cangkang sawit untuk menghindari kebakaran cangkang.

Saya pun diantar langsung oleh Bu Yuti ke lokasi air yang sudah tercemar. Disana saya melihat kondisi air yang sudah berubah warna, yang tadinya kehijauan sekarang sudah berubah menjadi orange. Bahkan efek dari perubahan tersebut juga menyebabkan bau yang tidak sedap yang sangat menyengat ketika kita menghirupnya. Di sini dapat kita lihat bahwa bukan cuma air yang tercemar tapi juga udara yang kita hirup. Selain itu debu batu bara, ditambah lagi dengan kondisi air dan penguapan air yang menyebabkan udara juga tidak sehat.

Ikan-ikan mengapung mati itu diperkirakan terjadi sejak Sabtu (27/5) dinihari. Menurut warga, ikan – ikan yang mati di sepanjang aliran air disebabkan limbah air yang disiramkan pada tumpukan cangkang sawit. Penyiraman cangkang sawit dilakukan oleh pekerja cangkang dengan pipa yang menggunakan mesin dan air tersebut disedot dari aliran air parit di area dekat tumpukan cangkang. Air yang disiramkan tersebut pada akhirnya kembali mengalir ke aliran air siring tempat asalnya disedot.

 

Sepanjang aliran parit juga terdapat gorong – gorong  yang menyatukan aliran air dari parit di sebelah kiri jalan dan kanan jalan. Jadi air yang tercemar tersebut menyebar melalui gorong-gorong hingga ke aliran air menuju danau yang ditakutkan akan sampai dan mencemari danau yang terdapat di sisi tambang.

Disepanjang aliran air inilah terdapat banyak ikan-ikan yang sudah mati. Ikan – ikan yang mati diambil oleh warga setempat untuk di konsumsi tanpa peduli akibatnya. Diperkirakan ikan yang mati mencapai 10-15 Kg perhari. Yang lainnya diperkirakan masih mabuk dan akan menyusul mati dikemudian hari. Bahkan bukan hanya ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang hidup di aliran air tersebut sudah mulai menguning dan bahkan ada yang sudah mati. Terlihat jelas kangkung dan rumput-rumput liar yang sudah mulai berangsur mati.

 

 

 

 

 

 

Sejauh ini belum ada tindak lanjut atau penanganan dari pihak terkait untuk mengatasi dampak pencemaran lingkungan yang dilakukan pemilik cangkang sawit itu. Namun warga menginginkan pemilik stockpile cangkang segera mengatasi pencemaran lingkungan tersebut. Sebab dikhawatirkan pencemaran itu akan merusak biota rawa-rawa dan tumbuh tumbuhan yang hidup di aliran air tersebut. Bukan hanya itu, bau yang dihasilkan juga sangat menyengat dan juga berdampak pada udara yang dihirup oleh orang-orang yang melintasi area tersebut.