Kamis, 15 September 2016

 

spandukpltu2

Photo sapanduk di lokasi pembangunan PLTU

pltuspanduk

Photo spanduk di kampung nelayan

BURUH BICARA

Kami warga teluk sepang tetap menolak dengan rencana Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu terkait pembangunan PLTU di Pulau Baai. Karena setelah kami pelajari dan kami cari tahu bahwa dampak negatif yang ditimbulkan akibat pembakaran batu bara itu banyak sekali.

Saat ini kami masih menunggu kedatangan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu khusunya dinas ESDM dan BLH datang ke tempat kami untuk menjelaskan secara rinci terkait dampak yang ditimbulkan oleh PLTU ini. Karena kemaren kami sudah memenuhi undang mereka ke kantor Dinas ESDM terkait penolakan kami atas pembangunan PLTU ini. Namun nampaknya pemerintah tidak menanggapi dengan serius ajakan kami untuk bisa menjelaskan dampak dari PLTU ini ke warga teluk sepang.

spandukpltu4

spandukpltu23

Untuk saat ini kami warga teluk sepang melalui LPM sudah mengajak warga teluk sepang untuk belajar bersama terkait PLTU, baik itu dampak negatif maupun positifnya. Saat ini kami masih memakai media spanduk yang kami pasang di kampung nelayan dan lokasi rencana pembangunan PLTU tersebut.

Semenjak kami memasang spanduk ini, ada beberapa mobil dan dinas terkait datang untuk memotret spanduk ini. Namun mereka tidak mampir untuk mengobrol, tapi hanya mengambil foto dari kejauhan dan memparkirkan mobilnya jauh dari pondok saya ini. Kemaren ada mobil dinas kehutana, BKSDA, BPDas dan banyak lagi mobil yang saya kurang tahu siapa mereka untuk mengambil foto spanduk yang kami pasang di pondok ini.

Kami warga teluk sepang melalui ketua LPM menyampaikan kekecewaan kami kepada pemerintah atas statmen yang dilontarkan oleh Gubernur dan disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM di pertemuan kemaren, beliau menyampaikan “setuju dan tidak setuju masyaryarakat teluk sepang, pembanguan PLTU tersebut tetap akan berjalan”. Jadi intinya pemerintah tidak akan menghentikan pembangunan tersebut walaupun warga teluk sepang menolak hal itu. Untuk itu saya selaku ketua LPM dan warga teluk sepang akan berjuang hingga akhir untuk menolak pembangunan PLTU tersebut di pulau baai teluk sepang. Kami tidak menolak PLTU, tetapi kami menolak pembangunan PLTU tersebut di lingkungan kami. Atas dasar statmen tersebut, berarti pemerintah mengajak warga teluk sepang untuk berperang dan kami siap untuk itu. Warga teluk sepang tidak takut atas hal itu, karena kami membela hak dan keselamatan anak cucu kami disini.

Beberapa hari yang lalu, kami dapat konfirmasi bahwa beberapa orang perwakilan warga teluk sepang akan di bawa untuk pelatihan terkait PLTU ke cirebon pada tanggal 22 september 2016 ini yang akan di biayai oleh walikota bengkulu. Kami menyambut baik niat pak walikota untuk mengajak kami melihat situasi wilayah yang telah dibangun PLTU nya di cirebon. Namun kami masih khawatir ini hanya akal-akalan pemerintah untuk melemahkan semangat warga kami dalam penolakan ini. Kemaren saya sampaikan kepada warga, kalau kita berangkat nanti langsung ke komunitas yang bersangkutan di cirebon berarti kita memang diajak belajar. Tetapi kalau kita dibawa ke kantor pemerintah dan DPRD di cirebon, berarti ada indikasi kita akan di cuci otaknya untuk mendukung hal tersebut dan kami akan menolak untuk di ajak ke kantor pemerintahan dan DPRD tersebut.

Kenapa hal ini saya sampaikan, bahwa saat ini ada pihak yang ingin mengintimidasi kami warga yang menolak pembangunan ini. Saya juga sangat khawatir kepada beberapa anggota kami ini, takutnya nanti ada di antara kami ini yang mulai ketakutan dan tergiur dengan janji-janji pihak yang tidak bertanggu jawab tersebut. Saya sendiri sudah banyak sekali pihak yang ingin mengintimidasi, namun hal itu tidak saya biarkan dan saya tetap pada pendirian saya semula yaitu menolak pembangunan PLTU di wilayah teluk sepang. Jadi Intinya seperti apapun bentuknya, kami akan tetap menolak pembangunan PLTU di wilayah kami warga teluk sepang ini.

NELAYAN BICARA

Masyarakat teluk sepang saat ini dihantui oleh rencana pemerintah daerah provinsi bengkulu yang akan membangun PLTU di pulau baai. Padahal sampai saat ini pemerintah belum pernah menjelaskan teknis dan sistem dari pembangunan PLTU ini. Seharusnya pemerintah terlebih dahulu menjelaskan apa itu PLTU dan apa dampaknya bagi warga teluk sepang. Karena mayoritas warga teluk sepang belum mengetahui dampak dari pembangunan ini untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk saat ini warga teluk sepang masih banyak yang bertanya-tanya terkait dampak dari pembangunan ini. Jangan sampai pembangunan untuk pemenuhan energi ini berakibat buruk bagi warga teluk sepang. Jangan-jangan ini hanya akal-akalan pemerintah dan para penguasa perusahaan untuk melegalkan atau memudahkan pengambilan batu bara dengan dalih pembangunan PLTU ??
Atau hasil listriknya nanti bukan untuk kita, malah untuk orang lain ??

Kami sangat khawatir adanya indikasi untuk melegalkan atau menghancurkan alam dengan pengambilan batu bara untuk pemenuhan bahan baku dari PLTU tersebut. Ini memang program nasional dalam rangka memenuhi krisis energi di provinsi bengkulu. Jangan sampai program nasional ini mengancam keselamatan dan keberlanjutan warga yang berada di sekitar PLTU tersebut.

Kami para nelayan menuntut pemerintah untuk menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan PLTU ini. Karena yang kami ketahui, sebelum bahan baku itu di bakar terlebih dahulu bahan baku ini di cuci untuk memisahkan yang layak di bakar dan yang tidak layak dibakar. Itu artinya sisa pencucian dan debu pencucian itu akan hanyut di laut kami ini. Itu sangat berdampak bagi ikan yang ada di laut dan akan berimbas kepada hasil tangkapan nelayan warga teluk sepang. Tentunya akan berimbas kepada kesejahteraan mayarakat nelayan.

Contoh dampak dari pembangunan PLTU ini ialah di Ombilin Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, pada awalnya masyarakat menolak pembangunan PLTU ini. Setelah masyarakat di iming-imingi jaminan keselamatan akhirnya pembangunan PLTU ini tetap di jalankan. Namun selang beberapa tahun setelah beroperasinya PLTU ini, baru masyarakat merasakan dampak negatif yang dirasakan misalnya, gangguan pernafasan akibat asap buangan yang di keluarkan oleh pembakaran batu bara . Tetapi karena mayoritas masyarakat yang pada awalnya menolak telah terlanjur menerima pembangunan tersebut, akhirnya keresahan masyarakat yang terdampak seperti gangguan pernafasan tersebut hanya bisa menyuarakan tanpa ada pencegahan ataupun penutupan aktifitas PLTU tersebut.

Satu lagi contohnya ialah PLTU yang dikelola oleh PT. BA (Bukit Asam) di Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Memang sejak awal rencana pembangunan PLTU tersebut masyarakat menerima hal itu, namun setelah selang beberapa tahun berjalannya PLTU tersebut banyak masyarakat yang mengeluhkan limbah pencucian batu bara yang akan dijadikan bahan baku untuk PLTU tersebut. Masyarakat mengeluhkan pencemaran sungai yang di akibatkan oleh limbah pencucian, yang mengakibatkan hilangnya biota sungai yang biasanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar seperti ikan.

Ada lagi contoh dampak lainnya yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah, bukan hanya di sisi pemenuhan energi. Kita ambil contoh di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu misalnya, dampak dari pabrik karet dan pabrik sawit itu banyak warga yang mengeluhkan Bau dari asap pembuangan pembakaran bahan baku tersebut. Mungkin itu contoh kecil saja, karena untuk PLTU ini kita belum mengerti sama sekali apa saja dampak yang bisa di timbulkan. Katanya mesin yang dipakai untuk PLTU ini aman dan sudah ditak mengeluarkan asap buangan yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Tetapi hal inikan baru katanya, belum ada bukti yang nyata bahwa pembangunan PLTU itu tidak berakibat buruk bagi kesehatan warga sekitar.

Sampai saat ini kami warga teluk sepang khususnya komunitas nelayan menolak pembangunan PLTU di pulau baai ini. Alasan kami jelas, bahwa kami tidak tahu dampak yang ditimbulkan oleh PLTU itu sendiri. Seandainya banyak manfaatnya bagi warga teluk sepang, kenapa pemerintah sampai saat ini tidak mensosialisasikan kepada kami terkait rencana pembangunan PLTU ini.

Kami meminta kepada pemerhati lingkungan dan kelautan bisa membantu kami dalam mendapatkan informasi dan pelajaran tentang dampak yang ditimbulkan oleh PLTU ini. Kami sangat berharap pihak luar yang konsen di bidang lingkungan dan kelautan mau mengajak kami belajar bersama dalam menemukan apap itu PLTU, apa dampak yang ditimbulkan dan apa keuntungan yang kami dapatkan khususnya warga teluk sepang sendiri.

Kami ucapkan terimakasih kepada lembaga yang merespon keresahan warga teluk sepang dan LPM teluk sepang yang sudah mengajak warga teluk sepang untuk belajar bersama terkait PLTU dengan memasang spanduk di kampung nelayan ini. Memang ini belum begitu efektif, tetapi setidaknya ini bisa membuat warga bertanya-tanya dan menimbulkan rasa ingin tahu warga terkait pembangunan PLTU ini.