15 Februari 2016
Pers realese, untuk disiarkan
Berdasarkan hasil pemetaan awal pelaku penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di Propinsi Bengkulu telah memiliki kapasitas yang cukup. Upaya-upaya penguatan baik pada tingkat kelembagaan, komunitas sampai dengan keahlian personal secara terus menerus berjalan.
Namun dari semua aktivitas belum ada dokumen yang secara khusus mengungkap sudah sejauh mana aktivitas penguatan yang telah dilakukan tersebut mampu menjawab semua permasalahan yang berhubungan dengan penangggulangan dan pengurangan risiko bencana.
Penguatan kapasitas ini, jika disandingkan dengan meningkatnya bencana yang disebabkan bergesernya titik kesetimbangan ekologi, dapat ditarik kesimpulan awal bahwa pengetahuan terkait PRB masih belum terejewantahkan dalam aktivitas keseharian.
Begitu juga pada tingkat komunitas, bencana longsor didesa karang suluh, angin topan di Desa Air bening yang berdampak kepada korban jiwa dan korban harta menunjukan bahwa beraktivitas di wilayah yang rawan bencana belum memiliki scenario beraktivitas di daerah rawan bencana.
Menjawab hal tersebut forum pengurangan risiko bencana menjalankan inisiatif untuk melakukan pemetaan kapasitas dari masing-masing pemangku kepentingan. Berdasarkan diskusi terfokus yang telah dilaksanakan ada lima pemangku kepentingan yang akan di kaji terkait kapasitas dalam agenda PB dan PRB. Pemangku kepentingan tersebut adalah: lembaga pemerintah, Lembaga swadaya masyarakat, media, dan perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil diskusi terfokus yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2016, disepakati terbentuknya tim pemetaan yang merupakan wakil dari tiga pemangku yaitu BPBD, Forum pengurangan risiko bencana dan lembaga swadaya masyarakat.jumlah tim pemetaan ini berjumlah 10 orang dengan dengan tugas:
- Meyempurnakan instrument dan tools pemetaan peran serta stakeholder dalam PB dan PRB
- Melakukan enumerasi terhadap seluruh pemangku kepentingan sasaran kajian
- Melakukan analisis hasil enumerasi dengan menggunakan metodologi analisas deskriptif kualitatif
- Menyusun laporan dan menyampaikan hasil kegiatannya pada pertemuan selanjutnya.
Menyikapi hasil diskusi terfokus dan telah bekerjanya tim pemetaan, maka dipandang perlu untuk menginisiasi adanya lokakarya pemetan peran serta stakeholder dalam PB dan PRB dengan tujuan utama untuk memastikan adanya peta kapasitas pemangku kepentingan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan program pengurangan risiko bencana berbasis pengetahuan dan daya dukung dari setiap pemangku kepentingan kunci.