BENGKULU, RR – Kalangan aktivis lingkungan dari Yayasan Kanopi Bengkulu mendesak PT Pelindo II Bengkulu memperbaiki pengelolaan area penumpukan atau stockpile batu bara di area Pelabuhan Pulau Baai sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Kondisi stockpile batu bara di Pelabuhan Pulau Baai itu sangat mengerikan dan tidak ada pengelolaan untuk mengurangi pencemaran lingkungan,” kata Ketua Kanopi Bengkulu, Ali Akbar di Bengkulu, Kamis (19/4).

Ia mengatakan kondisi area penumpukan di sisi kiri dan kanan jalan menuju Pantai Samudera Ujung sangat tidak layak diakses masyarakat. Sebab, debu batu bara memenuhi area tersebut, terutama saat musim kering.

“Sebaliknya, kalau hujan, batu bara halus itu akan terbawa aliran air masuk ke parit dan laut,” ucapnya.

Menurut pendataan Kanopi Bengkulu, ada 23 stockpile batu bara yang terdapat di area pelabuhan yang dimiliki sejumlah perusahaan. Pengamatan di lokasi kata Ali, batu bara yang ditumpuk untuk selanjutnya dikapalkan ke berbagai tujuan itu juga terindikasi mencemari air dan tanah di sekitar area tersebut.

“Tim menemukan batu bara berserakan di tepi kolam pelabuhan yang berasal dari stockpile” katanya. Kanopi Bengkulu lanjut dia akan bersurat ke PT Pelindo II dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu guna melakukan pengawasan terhadap pengelolaan stockpile tersebut.

Warga Kelurahan Teluk Sepang, Tamara mengatakan kondisi debu di sepanjang jalur itu cukup parah karena angkutan debu batu bara. Truk pengangkut batu bara yang melintasi area tersebut setiap hari membuat jalan sepanjang lima kilometer menuju Kelurahan Teluk Sepang juga rusak dan rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

“Kalau pelajar tidak akan berani melintas tanpa memakai baju jaket karena kalau tidak pakai jaket baju akan berubah hitam,” kata dia. [MS]

sumber : http://reportaserakyat.com/daerah/pt-pelindo-diminta-perbaiki-pengelolaan-stockpile-batu-bara/